Bina Desa Kegiatan 2: Edukasi Budidaya Maggot, Inovasi Pengelolaan Sampah Organik di Desa TambakSumur
PRESS RELEASE - Kegiatan 3
Minggu, 22 Juni 2025
Semangat pemberdayaan masyarakat terus digaungkan oleh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) prodi S1 Kesehatan Masyarakat melalui kegiatan yang ke 2 Bina Desa di Desa Tambaksumur yang mengangkat tema “Budidaya Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik.”
Berlokasi di Balai RW 3 Desa Tambaksumur, kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Kegiatan diawali dengan registrasi peserta serta pembagian lembar pre-test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan warga terkait pengelolaan sampah organik sebelum mendapatkan edukasi. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh MC. Puncak kegiatan diisi dengan sesi edukasi dan demonstrasi budidaya maggot yang disampaikan langsung oleh Bapak Toufik, seorang praktisi berpengalaman di bidang budidaya maggot. Dalam sesi ini, warga diajak mengenal lebih dekat potensi maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai agen pengurai sampah organik yang ramah lingkungan dan ekonomis. “Budidaya maggot ini tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga,” ujar Bapak Toufik dalam sesi edukasi tersebut. Tak hanya teori, warga juga mendapatkan kesempatan melihat langsung proses budidaya maggot melalui demonstrasi yang dipandu narasumber.
Sebagai wujud nyata dukungan, panitia juga menyerahkan bantuan maggot set lengkap beserta buku panduan dan surat perjanjian kepada warga penerima manfaat. Diharapkan, warga dapat terus mengembangkan budidaya ini secara mandiri.Kegiatan dilanjutkan dengan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan warga, lalu diakhiri dengan sesi foto bersama dan penutupan yang penuh keakraban. Warga pun menerima konsumsi sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNUSA berharap dapat terus menginspirasi masyarakat untuk peduli lingkungan serta mampu menerapkan pengelolaan sampah berbasis kemandirian dan inovasi. Semangat kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci keberhasilan program ini.
Komentar
Posting Komentar